Muhammad Hasan Basri

Laki-laki, 21 tahun

Lumajang, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Zero
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Selasa, 01 Juli 2014

Beberapa Makna dan Arti yang Terkandung Dalam Syaikhil Ramadhan

Ramadan adalah " Penghulu Bulan "
" Ramadhan adalah ( bulan) diturunkannya  Al Qur'an , sebagai panduan untuk umat manusia , juga tanda yang jelas  untuk bimbingan dan penilaian ( Antara benar dan salah ) . Selanjutnya ,jika  salah seorang dari kamu mencapai bulan itu,maka ia harus berpuasa . " ( Al Baqarah 185 )
Ramadhan, bulan ke-9  dalam kalender  Islam , adalah bulan yang paling penting dan suci bagi umat Islam . Ayat-ayat pertama Al-Qur'an diturunkan pada bulan ini . Allah (swt ) ingin Muslim untuk menunaikan puasa pada bulan ini dan seperti yang dinyatakan dalam hadits ,Allah (SWT) memberikan lebih banyak pahala untuk ibadah dan rahmat di bulan ini . Para fuqoha  mengatakan bahwa Ramadhan  adalah sebuah bulan yang berlimpah dan mulia yang dapat membuat seorang Muslim , yang menghargai dan menghabiskan waktu dengan ibadah , memperoleh pahala sebanyak pahala ibadah 80 tahun .
  Ramadhan berarti " membakar "
Ramadhan, nama bulan ke-9 dalam kalender Islam , adalah kata Arab yang berasal dari kata dasar " Ramda " . " Ramad " semakin panas karena panas yang terus menerus dan tanah yang menjadi semakin panas sedemikian rupa disebut " Ramda " . Jadi Ramadhan artinya " membakar " , " untuk membakar karena berjalan  telanjang kaki  di tanah yang hangus " .
Alasan mengapa bulan suci ini disebut " Ramadhan " adalah karena ia membakar dosa . Pada bulan Ramadhan , seorang muslim yang berpuasa menahan panas karena kelaparan dan haus dan panasnya puasa membakar  dosa- dos. ( Elmalılı Hamdi Yazir )
  Ramadhan berarti " hujan "
Ramadhan berasal dari kata dasar " Ramadiyu " yang berarti " hujan " yang terlihat pada akhir musim panas , pada awal musim gugur dan membersihkan bumi dari debu . Seperti hujan  yang mencuci permukaan bumi , bulan Ramadhan mensucikan orang beriman dari dosa dan membersihkan hati mereka . ( Elmalılı Hamdi Yazir )
  Diceritakan bahwa Ramadhan adalah salah satu dari " Asma (Nama) Allah Yang Indah "
Anas Bin Malik meriwayatkan dari  Nabi Muhammad (saw)  Yang tercinta bahwa " Jangan panggil ( bulan suci ) hanya" Ramadhan " . Seperti Allah (swt ) menyebut " syahr -i Ramadhan " ( bulan Ramadhan ) , kamu juga menyebut demikian. (HR Bukhari )
Ulama mengatakan bahwa " Ramadhan " adalah salah satu nama Allah ( swt ) . Jadi bulan ini harus disebut sebagai " Shahr -i Ramadhan " ( bulan Ramadhan ) 

Kata “Ramadhan” merupakan bentuk mashdar (infinitive) yang terambil dari kata ramidhayarmadhu yang pada mulanya berarti membakar, menyengat karena terik, atau sangat panas. Dinamakan demikian karena saat ditetapkan sebagai bulan wajib berpuasa, udara atau cuaca di Jazirah Arab sangat panas sehingga bisa membakar sesuatu yang kering.

Selain itu, Ramadhan juga berarti ‘mengasah’ karena masyarakat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pedang, golok, dan sebagainya) untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadhan dapat dimaknai sebagai bulan untuk ‘mengasah’ jiwa, ‘mengasah’ ketajaman pikiran dan kejernihan hati, sehingga dapat ‘membakar’ sifat-sifat tercela dan ‘lemak-lemak dosa’ yang ada dalam diri kita.

Ramadhan yang setiap tahun kita jalani sangatlah penting dimaknai dari perspektif nama-nama lain yang dinisbatkan kepadanya. Para ulama melabelkan sejumlah nama pada Ramadhan. 

Pertama, Syahr al-Qur’an (bulan Alquran), karena pada bulan inilah Alquran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kitab-kitab suci yang lain: Zabur, Taurat, dan Injil, juga diturunkan pada bulan yang sama.

Kedua, Syahr al-Shiyam (bulan pua sa wajib), karena hanya Ramadhan me ru pakan bulan di mana Muslim diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Dan hanya Ramadhan, satu-satunya, nama bulan yang disebut dalam Alquran. (QS al-Baqarah [2]: 185).

Ketiga, Syahr al-Tilawah (bulan membaca Alquran), karena pada bulan ini Jibril AS menemui Nabi SAW untuk melakukan tadarus Alquran bersama Nabi dari awal hingga akhir. Keempat, Syahr al-Rahmah (bulan penuh limpah an rahmat dari Allah SWT), karena Allah menurunkan aneka rahmat yang tidak dijumpai di luar Ramadhan. Pintu-pintu kebaikan yang mengantarkan kepada surga dibuka lebar-lebar.

Kelima, Syahr al-Najat (bulan pembebasan dari siksa neraka). Allah menjanjikan pengampunan dosa-dosa dan pembebesan diri dari siksa api neraka bagi yang berpuasa karena iman dan semata-mata mengharap ridha-Nya. Ke enam, Syahr al-’Id(bulan yang berujung/ berakhir dengan hari raya). Ramadhan disambut dengan kegembiraan dan diakhiri dengan perayaan Idul Fitri yang penuh kebahagiaan juga, termasuk para fakir miskin

Ketujuh, Syahr al-Judd (bulan kedermawanan), karena bulan ini umat Islam dianjurkan banyak bersedekah, terutama untuk meringankan beban fakir dan miskin. Nabi SAW memberi keteladanan terbaik sebagai orang yang paling dermawan pada bulan suci.

Kedelapan, Syahr al-Shabr (bulan kesabaran), karena puasa melatih seseorang untuk bersikap dan berperilaku sabar, berjiwa besar, dan tahan ujian. 

Kesembilan, Syahr Allah (bulan Al lah), karena di dalamnya Allah melipatgandakan pahala bagi orang berpuasa.

Jadi, Ramadhan adalah bulan yang sangat sarat makna yang kesemuanya bermuara kepada kemenangan, yaitu: kemenangan Muslim yang berpuasa dalam melawan hawa nafsu, egositas, keserakahan, dan ketidakjujuran. Sebagai bulan jihad, Ramadhan harus dimaknai dengan menunjukkan prestasi kinerja dan kesalehan individual serta sosial.

0 komentar: