6 Cara Aman Saat Ngeseks di Malam Pertama
Apapun aktivitasnya, ketika menjadi pengalaman pertama
tentu akan membuahkan rasa takut atau khawatir, termasuk dalam hal seks. Apakah
Anda dilanda perasaan tersebut saat akan bercinta pertama kali dengan si dia?
Jika ya, ikuti tip ini.
Malam pertama bagi para pengantin selalu menjadi
momen yang dinanti, sekaligus mendebarkan. Dinanti karena untuk kali pertama
mereka dapat merasakan kenikmatan duniawi bersama pasangan. Mendebarkan, karena
dilanda rasa khawatir mengenai aktivitas yang akan dilakukan saat di ranjang.
Kondisi ini lumrah adanya. Banyak pasangan yang
dilanda cemas sehingga membuat aktivitas seksual tak berjalan maksimal. Sebelum
terserang sindrom tersebut, cegah kecemasan dengan langkah yang diulas Times
of India berikut.
Membangun kebersamaan
Konseling dengan pasangan menjadi cara terbaik untuk
membunuh mitos seks. “Ada perbedaan besar antara seksualitas pria dan wanita,”
kata Minnu Bhonsle, konsultan psiko terapis dan konselor relationship.
Karenanya, harapan masing-masing tentang seksualitas
akan berbeda satu sama lain. Pria akan lebih memfokuskan diri pada orientasi tubuh,
sementara wanita berfokus pada orientasi emosional.
Untuk menjembatani keduanya, maka diperlukan bangunan
sikap terhadap hubungan seksual. Anda bisa melakukan ini pada diri sendiri
dengan berbicara seputar hal tersebut. Caranya, buatlah kuis pilihan ganda
untuk pasangan tentang hal-hal yang Anda suka. Cara ini efektif untuk
mengetahui keinginan masing-masing sehingga akhirnya kebersamaan pun terjalin.
Ciptakan kesenangan
Mengingat agenda bercinta adalah agenda yang terbaik,
maka tidak perlu ada sikap agresif dalam mewujudkannya. Bila ingin menciptakan
aktivitas yang menyenangkan, bawalah diri ke kamar tidur dan jadilah seorang
sekretaris seksi untuk si dia. Caranya dengan memakai celana pria. Peran ini
sangat baik untuk menciptakan kesenangan dan membangun mood sebelum agenda
bercinta dimulai.
Jangan berguru pada film porno
Film porno memang dapat memberi masukan
untuk aktivitas ranjang. Namun pendidikan ekstensif dari film porno biasanya
justru menciptakan kekecewaan. Setelah menonton film porno, Anda cenderung
memiliki imajinasi tinggi terkait agenda berhubungan seks yang ingin dicoba.
Saat tak bisa terwujud, justru hanya akan menghadirkan kekecewaan.
Tidak mengandalkan minuman beralkohol
Jangan biarkan antusiasme Anda membawa gairah pada
keinginan untuk menegak minuman beralkohol dan berpikir menggunakan pelumas
tambahan untuk menciptakan kenikmatan.
“Gagasan ini mungkin sebuah gagasan romantis dengan
bersantai bersama segelas anggur,” kata Bhonsle.
Tetapi studi menunjukkan anggur justru membuat
sulit seseorang untuk mendapatkan ereksi agar bertahan lebih lama, demikian
juga dengan pelumas. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan penunjang aktivitas seks
itu.
“Jika seorang wanita benar-benar terangsang, dia
secara alami akan menciptakan lubrikan dengan sendirinya sehingga ketika
penetrasi terjadi tidak akan terasa sakit,” imbuh Bhonsle.
Pelajari gerakan
Mulailah memberikan pijatan dan gerakan dari bagian
atas tubuhnya dan berlanjut ke bagian sensitif lainnya. Perhatikan bagian yang
membuatnya mengerang lebih keras. Anda dapat memberikan perhatian intensif di
bagian itu. Kemudian, pandulah pasangan agar dia mengetahui apa yang Anda
sukai.
Seks itu menyenangkan
Tanamkan selalu perasaan ini agar membuat sesi
bercinta berjalan nikmat. Jangan bersikap pasif ketika agenda tersebut
berlangsung. Sebaliknya, bersikaplah pro-aktif dan komunikatif sehingga agenda
seks dapat memberikan kepuasan bersama.
Untuk menambah referensi, bacalah literatur seperti
novel erotis, atau menciptakan kebersamaan dengan mandi bersama untuk
membangun mood bercinta
Nah untuk masalah penggunaan kondom di malam pertama (MP) adakalanya melihat mitos yang ada.Masih terdapat banyak orang yang enggan
menggunakan kondom karena alasan yang sebenarnya hanyalah mitos. Padahal kondom
bisa mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) jika salah satu ada yang
tak sehat.
Kondom adalah alat pelindung saat berhubungan
seks yang terbuat dari bahan karet seperti lateks atau poliuretan yang salah
satu ujungnya terbuka.
Kondom digunakan untuk melindungi orang dari
penyakit menular seksual (sexually transmitted disease/STD) seperti AIDS,
syphilis dan lainnya. Selain itu juga membantu pasangan untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan.
Berikut 12 mitos tentang penggunaan kondom:
1. Membeli kondom itu memalukan
Ada beberapa orang yang berpikir seperti itu,
membeli kondom adalah hal yang memalukan. Jika Anda malu berkata 'beli
kondomnya' kepada penjual, maka Anda dapat membeli kondom di toko swalayan
sehingga tak harus malu untuk membelinya.
2. Penularan infeksi atau hamil
bisa terjadi bahkan dengan menggunakan kondom
Jika Anda menggunakan kondom dengan benar, maka
hal itu dapat meminimalkan risiko tertular penyakit menular seksual atau
mencegah kehamilan.
3. Kondom harus dibeli kaum pria
Logikanya memang yang memakailah yang harus
membeli. Tapi pada kenyataannya, lebih dari 35 persen konsumen yang membeli
kondom adalah wanita.
4. Menggunakan kondom mempengaruhi kenikmatan
Kondom dibuat tipis, elastis dan tahan lama,
yang secara praktis tidak menurunkan kenikmatan sama sekali. Selain itu, ada
juga kondom yang dilengkapi dengan pelumas terutama dengan bahan dasar air,
yang direkomendasikan bagi mereka yang mengalami masalah orgasme.
5. Menggunakan kondom menyakitkan
Hampir semua kondom memiliki silikon atau
pelumas berbasis air, yang mencegah rasa sakit saat digunakan. Jika Anda
mempunyai pengalaman nyeri saat berhubungan seks, maka Anda seharusnya
berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual,
bukan menghubungkan rasa sakit dengan kondom.
6. Seks tanpa kondom lebih sehat karena ada
pertukaran hormon
Memang benar, melakukan hubungan seks tanpa
kondom dapat mengobati depresi pada wanita. Tapi efek negatif seperti kehamilan
yang tidak diinginkan, aborsi atau penyakit menular seksual bisa saja terjadi,
dan ini bisa berakibat lebih tidak sehat.
7. Pasangan menikah bisa melakukan hubungan seks
tanpa kondom
Infeksi virus tidak hanya bisa menular melalui
hubungan seks yang bergonta-ganti pasangan, tetapi juga dalam transportasi
umum, kolam renang, tempat gym, dan lainnya. Dalam jangka panjang, virus Herpes
dapat tiba-tiba 'bangun', yang secara pasif dimiliki oleh hampir setiap
organisme.
8. Ada dua ukuran kondom, kecil (Asia) dan besar
(negara barat)
Kondom dapat dibagi menjadi tiga kelompok tergantung
pada ukuran, yaitu 48-50 mm, 51-53 mm, 54-56 mm. Panjang kondom yang khas
adalah 19-20 cm.
9. Canggung memberi tahu pasangan bila akan
menggunakan kondom
Banyak orang berpikir bahwa jika mereka meminta
pasangan mereka untuk menggunakan kondom, mereka akan tersinggung. Pada
kenyataannya, usulan tersebut adalah perawatan ekstra pada kesehatan
pasangannya. Selain itu, ajang pemakaian kondom, bisa dijadikan momen khusus
yang akan meningkatkan keharmonisan hubungan.
10. Menggunakan kondom lebih baik dilengkapi dengan
krim, pelumas atau gel
Hal itu tidak benar. Terlepas dari kenyataan
bahwa gel dan krim tertentu dapat menyebabkan gatal-gatal, reaksi alergi atau
terbakar, mereka juga mungkin memiliki efek yang dapat merusak lateks dan
pelumas kondom.
11. Semua kondom memiliki lubang
kecil, sehingga tetap dapat menularkan AIDS
Kondom yang memperoleh izin penjualan harus
lulus uji hermiticity dan peradangan, yang membuktikan tidak adanya lubang pada
kondom.
12. Kondom mengganggu spontanitas seks
Jika Anda dan pasangan setuju untuk menggunakan
kondom sejak awal, maka itu tidak akan mengganggu spontanitas seks Anda.