Senin, 01 September 2014

Cara NgeSeks di Malam Pertama dengan Mitos Kondom

6 Cara Aman Saat Ngeseks di Malam Pertama


Apapun aktivitasnya, ketika menjadi pengalaman pertama tentu akan membuahkan rasa takut atau khawatir, termasuk dalam hal seks. Apakah Anda dilanda perasaan tersebut saat akan bercinta pertama kali dengan si dia? Jika ya, ikuti tip ini.

Malam pertama bagi para pengantin selalu menjadi momen yang dinanti, sekaligus mendebarkan. Dinanti karena untuk kali pertama mereka dapat merasakan kenikmatan duniawi bersama pasangan. Mendebarkan, karena dilanda rasa khawatir mengenai aktivitas yang akan dilakukan saat di ranjang.

Kondisi ini lumrah adanya. Banyak pasangan yang dilanda cemas sehingga membuat aktivitas seksual tak berjalan maksimal. Sebelum terserang sindrom tersebut, cegah kecemasan dengan langkah yang diulas Times of India berikut.

Membangun kebersamaan
Konseling dengan pasangan menjadi cara terbaik untuk membunuh mitos seks. “Ada perbedaan besar antara seksualitas pria dan wanita,” kata Minnu Bhonsle, konsultan psiko terapis dan konselor relationship.
Karenanya, harapan masing-masing tentang seksualitas akan berbeda satu sama lain. Pria akan lebih memfokuskan diri pada orientasi tubuh, sementara wanita berfokus pada orientasi emosional.
Untuk menjembatani keduanya, maka diperlukan bangunan sikap terhadap hubungan seksual. Anda bisa melakukan ini pada diri sendiri dengan berbicara seputar hal tersebut. Caranya, buatlah kuis pilihan ganda untuk pasangan tentang hal-hal yang Anda suka. Cara ini efektif untuk mengetahui keinginan masing-masing sehingga akhirnya kebersamaan pun terjalin.

Ciptakan kesenangan
Mengingat agenda bercinta adalah agenda yang terbaik, maka tidak perlu ada sikap agresif dalam mewujudkannya. Bila ingin menciptakan aktivitas yang menyenangkan, bawalah diri ke kamar tidur dan jadilah seorang sekretaris seksi untuk si dia. Caranya dengan memakai celana pria. Peran ini sangat baik untuk menciptakan kesenangan dan membangun mood sebelum agenda bercinta dimulai.

Jangan berguru pada film porno
Film porno memang dapat memberi masukan untuk aktivitas ranjang. Namun pendidikan ekstensif dari film porno biasanya justru menciptakan kekecewaan. Setelah menonton film porno, Anda cenderung memiliki imajinasi tinggi terkait agenda berhubungan seks yang ingin dicoba. Saat tak bisa terwujud, justru hanya akan menghadirkan kekecewaan.

Tidak mengandalkan minuman beralkohol
Jangan biarkan antusiasme Anda membawa gairah pada keinginan untuk menegak minuman beralkohol dan berpikir menggunakan pelumas tambahan untuk menciptakan kenikmatan.
“Gagasan ini mungkin sebuah gagasan romantis dengan bersantai bersama segelas anggur,” kata Bhonsle.
Tetapi studi menunjukkan anggur justru membuat sulit seseorang untuk mendapatkan ereksi agar bertahan lebih lama, demikian juga dengan pelumas. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan penunjang aktivitas seks itu.
“Jika seorang wanita benar-benar terangsang, dia secara alami akan menciptakan lubrikan dengan sendirinya sehingga ketika penetrasi terjadi tidak akan terasa sakit,” imbuh Bhonsle.

Pelajari gerakan
Mulailah memberikan pijatan dan gerakan dari bagian atas tubuhnya dan berlanjut ke bagian sensitif lainnya. Perhatikan bagian yang membuatnya mengerang lebih keras. Anda dapat memberikan perhatian intensif di bagian itu. Kemudian, pandulah pasangan agar dia mengetahui apa yang Anda sukai.

Seks itu menyenangkan
Tanamkan selalu perasaan ini agar membuat sesi bercinta berjalan nikmat. Jangan bersikap pasif ketika agenda tersebut berlangsung. Sebaliknya, bersikaplah pro-aktif dan komunikatif sehingga agenda seks dapat memberikan kepuasan bersama.
Untuk menambah referensi, bacalah literatur seperti novel erotis, atau menciptakan kebersamaan dengan mandi bersama untuk membangun mood bercinta


Nah untuk masalah penggunaan kondom di malam pertama (MP) adakalanya melihat mitos yang ada.Masih terdapat banyak orang yang enggan menggunakan kondom karena alasan yang sebenarnya hanyalah mitos. Padahal kondom bisa mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) jika salah satu ada yang tak sehat. 

Kondom adalah alat pelindung saat berhubungan seks yang terbuat dari bahan karet seperti lateks atau poliuretan yang salah satu ujungnya terbuka. 

Kondom digunakan untuk melindungi orang dari penyakit menular seksual (sexually transmitted disease/STD) seperti AIDS, syphilis dan lainnya. Selain itu juga membantu pasangan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. 

Berikut 12 mitos tentang penggunaan kondom: 
1. Membeli kondom itu memalukan 
Ada beberapa orang yang berpikir seperti itu, membeli kondom adalah hal yang memalukan. Jika Anda malu berkata 'beli kondomnya' kepada penjual, maka Anda dapat membeli kondom di toko swalayan sehingga tak harus malu untuk membelinya. 

2. Penularan infeksi atau hamil bisa terjadi bahkan dengan menggunakan kondom 
Jika Anda menggunakan kondom dengan benar, maka hal itu dapat meminimalkan risiko tertular penyakit menular seksual atau mencegah kehamilan. 

3. Kondom harus dibeli kaum pria 
Logikanya memang yang memakailah yang harus membeli. Tapi pada kenyataannya, lebih dari 35 persen konsumen yang membeli kondom adalah wanita. 

4. Menggunakan kondom mempengaruhi kenikmatan 
Kondom dibuat tipis, elastis dan tahan lama, yang secara praktis tidak menurunkan kenikmatan sama sekali. Selain itu, ada juga kondom yang dilengkapi dengan pelumas terutama dengan bahan dasar air, yang direkomendasikan bagi mereka yang mengalami masalah orgasme. 

5. Menggunakan kondom menyakitkan 
Hampir semua kondom memiliki silikon atau pelumas berbasis air, yang mencegah rasa sakit saat digunakan. Jika Anda mempunyai pengalaman nyeri saat berhubungan seks, maka Anda seharusnya berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual, bukan menghubungkan rasa sakit dengan kondom. 

6. Seks tanpa kondom lebih sehat karena ada pertukaran hormon 
Memang benar, melakukan hubungan seks tanpa kondom dapat mengobati depresi pada wanita. Tapi efek negatif seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi atau penyakit menular seksual bisa saja terjadi, dan ini bisa berakibat lebih tidak sehat. 

7. Pasangan menikah bisa melakukan hubungan seks tanpa kondom 
Infeksi virus tidak hanya bisa menular melalui hubungan seks yang bergonta-ganti pasangan, tetapi juga dalam transportasi umum, kolam renang, tempat gym, dan lainnya. Dalam jangka panjang, virus Herpes dapat tiba-tiba 'bangun', yang secara pasif dimiliki oleh hampir setiap organisme. 

8. Ada dua ukuran kondom, kecil (Asia) dan besar (negara barat) 
Kondom dapat dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada ukuran, yaitu 48-50 mm, 51-53 mm, 54-56 mm. Panjang kondom yang khas adalah 19-20 cm. 

9. Canggung memberi tahu pasangan bila akan menggunakan kondom 
Banyak orang berpikir bahwa jika mereka meminta pasangan mereka untuk menggunakan kondom, mereka akan tersinggung. Pada kenyataannya, usulan tersebut adalah perawatan ekstra pada kesehatan pasangannya. Selain itu, ajang pemakaian kondom, bisa dijadikan momen khusus yang akan meningkatkan keharmonisan hubungan. 

10. Menggunakan kondom lebih baik dilengkapi dengan krim, pelumas atau gel 
Hal itu tidak benar. Terlepas dari kenyataan bahwa gel dan krim tertentu dapat menyebabkan gatal-gatal, reaksi alergi atau terbakar, mereka juga mungkin memiliki efek yang dapat merusak lateks dan pelumas kondom. 

11. Semua kondom memiliki lubang kecil, sehingga tetap dapat menularkan AIDS 
Kondom yang memperoleh izin penjualan harus lulus uji hermiticity dan peradangan, yang membuktikan tidak adanya lubang pada kondom. 

12. Kondom mengganggu spontanitas seks 
Jika Anda dan pasangan setuju untuk menggunakan kondom sejak awal, maka itu tidak akan mengganggu spontanitas seks Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar