Selasa, 01 April 2014

Makna Hari Kartini; Membangun Kecerdasan dan Emansipasi Wanita

Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Ya, R.A Kartini, pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis Tot Licht), Kartini berjuang agar wanita mendapatkan persamaan hak dalam berbagai ranah kehidupan, khususnya pendidikan dan harus tetap menjunjung tinggi kodrat kewanitaannya.
Dan kini, entah siapa yang memulai dulu, Hari Kartini selalu diperingati dengan simbol-simbol kewanitaan, seperti pakaian baju daerah, parade baju daerah, lomba memasak, lomba busana, lomba merias. Hari Kartini hampir identik dengan pakaian daerah. Apalagi di sekolah-sekolah, dan kini merambah di perkantoran. Peringatan Hari Kartini hanya terbatas pada seremoni, tanpa menyentuh aspek substansi tentang makna emansipasi wanita.
Peringatan Hari Kartini yang sudah turun-temurun seperti sekarang, tentu boleh-boleh saja. Tidak ada yang melarang. Sayangnya, peringatan Hari Kartini yang ada sekarang hanya mempertegas sifat-sifat kewanitaan semata. Pakaian adat, lomba masak, lomba busana, tanpa ada Hari Kartini juga sudah menjadi ciri khas seorang wanita. Bukankah perayaan yang semacam ini malah menunjukkan wanita bersifat diskriminatif ? Jadi, bagaimana kaum pria harus merayakan Hari Kartini?
Lalu bagaimana kita memaknai Hari Kartini ? Sederhana saja, setia p kita, baik wanita maupun pria patut memperingtai Hari Kartini sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri agar tetap tumbuh, dari posisi hari ini menjadi lebih baik lagi di masa datang. Apa yang masih gelap dalam diri kita hari ini harus mampu kita ubah menjadi terang di hari esok dan masa datang. Di era sekarang, jangan ada lagi kegelapan dalam diri, dalam bentuk nafsu, kesombongan, arogansi, bahkan ego. Kita semua sebagai pribadi, boleh punya pendidikan tinggi, status sosial hebat, pekerjaan mentereng, namun di saat yang sama, kita masih memiliki sifat, sikap, dan perilaku yang gelap. Dan semua itu hanya kita yang tahu …! Maukah kita mengubahnya menjadi terang ?
Jadi, makna Hari Kartini saat ini adalahmembangun KECERDASAN pada diri kita sendiri, wanita dan pria harus CERDAS.
- Cerdas dalam belajar agar terbebas dari kebodohan
- Cerdas dalam bekerja agar terbebas dari kemiskinan
- Cerdas dalam beribadah agar terbebas dari kesesatan
- Cerdas dalam bergaul agar terbebas dari keterkungkungan
- Dan Cerdas dalam HIDUP agar berguna di DUNIA dan AKHIRAT

 Namun, satu hal yang jarang diungkapkan, bahkan terkesan disembunyikan dalam catatan sejarah, adalah usaha Kartini untuk mempelajari Islam dan mengamalkannya, serta bercita-cita agar Islam disukai.Dalam bukuya yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" bahwa sanya wanita harus bisa mendapatkan persamaan hak dalam berbagai ranah kehidupan, khususnya pendidikan dan harus tetap menjunjung tinggi kodrat kewanitaannya. Dan juga ada pula bahasan yang terkait di dalamnya yaitu suratnya yang dikirimnya kepada Ny. Van.Berikut ini :

”Kartini berada dalam proses dari kegelapan menuju cahaya (door duisternis Tot Licht). Namun cahaya itu belum purna menyinarinya secara terang benderang, karena terhalang oleh tabir tradisi dan usaha westernisasi. Kartini telah kembali kepada Pemiliknya, sebelum ia menuntaskan usahanya untuk mempelajari Islam dan mengamalkannya, seperti yang diidam-idamkannya: Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai” (Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902).

Sosok Kartini bahkan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk kampanye emansipasi yang menyalahi fitrah wanita, yakni mendorong kaum wanita agar diperlakukan sederajat dengan kaum pria, diperlakukan sama dengan pria, padahal kodrat pria dan wanita berbeda, demikian pula peran dan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Kian hari emansipasi kian mirip saja dengan liberalisasi dan feminisasi. Sementara Kartini sendiri sesungguhnya makin meninggalkan semuanya, dan ingin kembali kepada fitrahnya.

Perjalanan Kartini adalah perjalanan panjang. Dan dia belum sampai pada tujuannya. Jangan salahkan Kartini kalau dia tidak sepenuhnya dapat lepas dari kungkungan adatnya. Jangan salahkan Kartini kalau dia tidak dapat lepas dari pengaruh pendidikan Baratnya.Kartini sudah berusaha untuk mendobraknya.

Yang kita salahkan adalah mereka yang menyalah-arti-kan kemauan Kartini. Kartini tidak dapat diartikan lain kecuali sesuai dengan apa yang tersirat dalam kumpulan suratnya :“Door Duisternis Tot Licht” yang telanjur diartikan sebagai “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Prof. Haryati Soebadio (cucu tiri Ibu Kartini) mengartikan kalimat “Door Duisternis Tot Licht” sebagai “Dari Gelap Menuju Cahaya” yang bahasa Arabnya adalah “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur“. Kata dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyah) ke tempat yang terang benderang (hidayah atau kebenaran Ilahi), sebagaimana firman-Nya:

”Allah pemimpin orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang kafir pemimpinnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya ke kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya” (QS. Al-Baqarah : 257).

Kartini yang dikungkung oleh adat dan dituntun oleh Barat, telah mencoba merintis jalan menuju benderang kebenaran Ilahi. Tapi anehnya, tak seorang pun melanjutkan perjuangannya. Wanita-wanita kini mengurai kembali benang yang telah dipintal Kartini. Sungguhpun mereka merayakan hari lahirnya, namun mereka mengecilkan arti perjuangannya.

Gagasan-gagasan cemerlang Kartini yang dirumuskan dalam kamar yang sepi, mereka peringati di atas panggung yang bingar. Kecaman Kartini yang teramat pedas terhadap Barat, mereka artikan sebagai isyarat untuk mengikuti wanita-wanita Barat habis-habisan.

Kartini merupakan salah satu contoh figur sejarah yang lelah menghadapi pertarungan ideologi. Ia berusaha mendobrak adat, mengelak dari Barat, untuk mengubah keadaan. Dalam sebuah suratnya Kartini mengatakan: ”Manusia itu berusaha, Allah-lah yang menentukan” (Surat Kartini kepada Ny. Ovink Soer, Oktober 1900).

Bahkan Kartini bertekad untuk memenuhi panggilan surat Al-Baqarah:193, berupaya untuk memperbaiki citra Islam selalu dijadikan bulan-bulanan dan sasaran fitnah. Dengan bahasa halus Kartini menyatakan: “Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai.” (Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902)

Benarkah R.A Kartini Pencetus  Emansipasi Wanita?
Emansipasi, itulah yang sering disandingkan oleh banyak oknum mengenai sosok Kartini.Benarkah hal ini? Lantas wujud emansipasi semacam apa yang sebenarnya disampaikanKartini? sehingga orang identik menyebutnya sebagai salah satu pencetus emansipasi bagi wanita? Surat Kartini-lah yang akan menjawabnya, di sini;

“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].

Inilah gagasan Kartini yang sebenarnya, namun kenyataannya sering diartikan secara sempit dengan satu kata: emansipasi. Sehingga setiap orang bebas mengartikan semaunya sendiri.

Pada dasarnya, Kartini ingin berjuang di jalan Islam. Tapi karena pemahamannya tentang Islam belum menyeluruh, maka Kartini tidak mengetahui panjangnya jalan yang akan ditempuh dan bagaimana cara berjalan di atasnya.

Namun Kartini berjuang seorang diri, dengan segala keterbatasan. Ali bin Abi Thalib menegaskan: ”Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir”. Wallahu’alam bish-shawab.

Kinds Of Addressing Modes in Assembly Language ( Macam-Macam Mode Pengalamatan Dalam Bahasa Assembler )

pada waktu semester genap aku mendapat materi arsitektur komputer, nah ini adalh tugas pada waktu itu yakni tentang "Mode pengalamatan dalam Bahasa Assembler",berikut tugas makalah saya :

BAB I
PENDAHULUAN
          Addressing Mode merupakan aspek dari set instruksi arsitektur di sebagian unit pengolah pusat (CPU) desain. The various addressing modes that are defined in a given instruction set architecture define how machine language instructions in that architecture identify the operand (or operands) of each instruction. Mode pengalamatan berbagai yang didefinisikan dalam set instruksi arsitektur diberikan menentukan bagaimana bahasa mesin petunjuk dalam arsitektur yang mengidentifikasi operan (atau operan) dari setiap instruksi. An addressing mode specifies how to calculate the effective memory address of an operand by using information held in registers and/or constants contained within a machine instruction or elsewhere. Sebuah mode pengalamatan menentukan bagaimana menghitung alamat memori yang efektif dari operand dengan menggunakan informasi yang diadakan di register dan / atau konstanta yang terkandung dalam instruksi mesin atau di tempat lain.In computer programming , addressing modes are primarily of interest to compiler writers and to those who write code directly in assembly language Dalam pemrograman komputer , mode pengalamatan merupakan kepentingan utama untuk compiler penulis dan kepada mereka yang menulis kode langsung dalam bahasa assembly .
          Tidak ada cara yang berlaku umum penamaan berbagai mode pengalamatan. In particular, different authors and computer manufacturers may give different names to the same addressing mode, or the same names to different addressing Secara khusus, penulis yang berbeda dan produsen komputer mungkin memberikan nama yang berbeda untuk mode pengalamatan yang sama, atau nama yang sama untuk mode pengalamatan yang berbeda. Furthermore, an addressing mode which, in one given architecture, is treated as a single addressing mode may represent functionality that, in another architecture, is covered by two or more addressing modes. Selanjutnya, mode pengalamatan yang, di satu arsitektur tertentu, diperlakukan sebagai mode pengalamatan tunggal dapat mewakili fungsionalitas yang, di arsitektur lain, ditutupi oleh dua atau lebih mode pengalamatan. For example, some complex instruction set computer (CISC) computer architectures, such as the Digital Equipment Corporation (DEC) VAX , treat registers and literal/immediate constants as just another addressing mode. Sebagai contoh, beberapa instruksi kompleks mengatur komputer (CISC) arsitektur komputer, seperti Digital Equipment Corporation (DEC) VAX , register merawat dan literal / konstanta segera hanya sebagai mode pengalamatan yang lain. Others, such as the IBM System/390 and most reduced instruction set computer (RISC) designs, encode this information within the instruction. Lainnya, seperti IBM System/390 dan paling mengatur mengurangi instruksi komputer (RISC) desain, menyandikan informasi ini dalam instruksi. Thus, the latter machines have three distinct instruction codes for copying one register to another, copying a literal constant into a register, and copying the contents of a memory location into a register, while the VAX has only a single "MOV" instruction. Dengan demikian, mesin-mesin yang terakhir memiliki tiga kode instruksi yang berbeda untuk menyalin satu mendaftar ke yang lain, menyalin sebuah konstanta literal ke register, dan menyalin isi dari suatu lokasi memori ke register, sedangkan VAX hanya memiliki satu "MOV" instruksi.





BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
1. Mode Pengalamatan
The term "addressing mode" is itself subject to different interpretations: either "memory address calculation mode" or "operand accessing mode". The "mode pengalamatan" istilah itu sendiri tunduk pada interpretasi yang berbeda: baik "alamat memori perhitungan mode" atau "mode mengakses operan". Under the first interpretation instructions that do not read from memory or write to memory (such as "add literal to register") are considered not to have an "addressing mode". Berdasarkan petunjuk interpretasi pertama yang tidak membaca dari memori atau menulis ke memori (seperti "menambahkan literal untuk mendaftarkan") dianggap tidak memiliki "mode pengalamatan". The second interpretation allows for machines such as VAX which use operand mode bits to allow for a literal operand.
Penafsiran kedua memungkinkan untuk mesin seperti VAX yang menggunakan modus operan bit untuk memungkinkan suatu operan literal. Only the first interpretation applies to instructions such as "load effective address". Hanya interpretasi pertama berlaku untuk instruksi seperti "alamat beban efektif".The addressing modes listed below are divided into code addressing and data addressiBerbagai mode pengalamatan tercantum di bawah ini dibagi ke dalam kode pengalamatan dan data pengalamatan. Most computer architectures maintain this distinction, but there are, or have been, some architectures which allow (almost) all addressing modes to be used in any context. Kebanyakan arsitektur komputer mempertahankan perbedaan ini, tetapi ada, atau telah, beberapa arsitektur yang memungkinkan (hampir) semua mode pengalamatan untuk digunakan dalam konteks apapun.The instructions shown below are purely representative in order to illustrate the addressing modes, and do not necessarily reflect the mnemonics used by any particular computer.Petunjuk di bawah ini merupakan murni representatif untuk menggambarkan mode pengalamatan, dan tidak selalu mencerminkan memonik yang digunakan oleh komputer tertentu.
2.Bahasa Assembler









B. MACAM-MACAM MODE PENGALAMATAN
1.      Mode Pengalamatan Untuk Kode

1.1.   Mutlak
   +----+------------------------------+ +----+------------------------------+
   |jump| address | | Lompat | alamat |
   +----+------------------------------+ +----+------------------------------+
  
   (Effective PC address = address) (Efektif alamat PC = alamat)
The effective address for an absolute instruction address is the address parameter itself with no m\Alamat efektif untuk alamat instruksi mutlak adalah parameter alamat itu sendiri tanpa modifikasi.
1.2.PC-relatif
   +----+------------------------------+ +----+------------------------------+
   |jump| offset | jump relative | Lompat | offset | lompat relatif
   +----+------------------------------+ +----+------------------------------+
  
(Effective PC address = next instruction address + offset, offset may be negati(PC alamat Efektif = alamat instruksi berikutnya + offset, offset    mungkin negatif)The effective address for a PC -relative instruction address is the offset parameter added to the address of the next instruction.   
       Alamat yang efektif untuk PC instruksi alamat relatif-adalah parameter offset ditambahkan ke alamat instruksi berikutnya. This offset is usually signed to allow reference to code both before and after the instruction. Offset ini biasanya masuk untuk memungkinkan referensi kode baik sebelum dan sesudah instruksi. This is particularly useful in connection with jumps, because typical jumps are to nearby instructions (in a high-level language most if or while statements are reasonably short). Hal ini sangat berguna dalam hubungannya dengan melompat, karena lompatan khas adalah instruksi dekat (dalam tingkat bahasa yang paling tinggi jika atau ketika laporan yang cukup singkat). Measurements of actual programs suggest that an 8 or 10 bit offset is large enough for some 90% of conditional jumps. [ 3 ] Pengukuran program sebenarnya menunjukkan bahwa 8 atau 10 bit offset cukup besar untuk beberapa 90% dari kondisional.
           Another advantage of program-relative addressing is that the code may be position-independent , ie it can be loaded anywhere in memory without the need to adjust any addressKeuntungan lain dari program-relatif menangani adalah bahwa kode tersebut mungkin posisi-independen , yakni dapat dimuat di mana saja dalam memori tanpa perlu untuk menyesuaikan setiap alamat. Some versions of this addressing mode may be conditional referring to two registers ("jump if reg1=reg2"), one register ("jump unless reg1=0") or no registers, implicitly referring to some previously-set bit in the status register Beberapa versi dari mode pengalamatan mungkin bersyarat mengacu pada dua register ("lompat jika reg1 = reg2"), satu register ("lompat kecuali reg1 = 0") atau tidak register, secara implisit mengacu pada beberapa set-bit sebelumnya dalam status register . See also conditional execution below. Lihat juga eksekusi kondisional di bawah ini.
       1.3. Pendaftaran tidak langsung
   +-------+-----+ +-------+-----+
   |jumpVia| reg | | JumpVia | reg |
   +-------+-----+ +-------+-----+
  
   (Effective PC address = contents of register 'reg') (Alamat PC Efektif = isi register 'reg')
The effective address for a Register indirect instruction is the address in the specified register. Alamat yang efektif untuk sebuah instruksi Register tidak langsung adalah alamat di register tertentu. For example, (A7) to access the content of address register A7. Sebagai contoh, (A7) untuk mengakses konten dari alamat register A7.The effect is to transfer control to the instruction whose address is in the specified regEfeknya adalah untuk mentransfer kontrol ke instruksi yang alamatnya di register tertentu.Many RISC machines have a subroutine call instruction that places the return address in an address register—the register indirect addressing mode is used to return from that subroutine calBanyak mesin RISC memiliki instruksi panggilan subroutine yang menempatkan alamat kembali dalam alamat register-register mode pengalamatan tidak langsung digunakan untuk kembali dari panggilan subroutine.
2.      Mode pengalamatan Sequential

2.1.   eksekusi sekuensial
   +------+ +------+
   | nop | execute the following instruction | Nop | mengeksekusi instruksi berikut
   +------+ +------+
  
   (Effective PC address = next instruction address) (PC alamat Efektif = alamat instruksi berikutnya)
The CPU, after executing a sequential instruction, immediately executes the following instruction.CPU, setelah menjalankan instruksi berurutan, segera mengeksekusi instruksi berikut.Sequential execution is not considered to be an addressing mode on some computerSequential eksekusi tidak dianggap sebagai mode pengalamatan pada beberapa komputer.Most instructions on most CPU architectures are sequential instructionSebagian besar instruksi pada arsitektur CPU sebagian besar instruksi berurutan. Because most instructions are sequential instructions, CPU designers often add features that deliberately sacrifice performance on the other instructions—branch instructions—in order to make these sequential instructions run faster. Karena sebagian besar instruksi instruksi berurutan, desainer CPU sering menambahkan fitur yang sengaja mengorbankan kinerja di sisi lain instruksi-instruksi cabang-dalam rangka untuk membuat instruksi ini berurutan berjalan lebih cepat.Conditional branches load the PC with one of 2 possible results, depending on the condition—most CPU architectures use some other addressing mode for the "taken" branch, and sequential execution for the "not taken" branccabang Bersyarat beban PC dengan salah satu dari 2 hasil yang mungkin, tergantung pada kondisi-arsitektur CPU yang paling menggunakan beberapa mode pengalamatan lainnya untuk cabang "diambil", dan eksekusi sekuensial untuk cabang "tidak diambil".Many features in modern CPUs -- instruction prefetch and more complex pipelineing , Out-of-order execution , etc. -- maintain the illusion that each instruction finishes before the next one begins, giving the same final results, even though that's not exactly what happens internally. Banyak fitur dalam CPU modern  prefetch instruksi dan lebih kompleks pipelineing , Out-of-order eksekusi , dll mempertahankan ilusi bahwa setiap instruksi selesai sebelum berikutnya dimulai, memberikan hasil akhir yang sama, meskipun itu tidak persis apa yang terjadi secara internal.
Each " basic block " of such sequential instructions exhibits both temporal and spatial locality of reference . Setiap " blok dasar "seperti pameran instruksi berurutan baik temporal dan spasial locality of reference . CPU yang tidak menggunakan eksekusi berurutan dengan sebuah program counter yang sangat jarang. In some CPUs, each instruction always specifies the address of next instruction. Dalam beberapa CPU, setiap instruksi selalu menentukan alamat instruksi berikutnya. Such CPUs have a instruction pointer that holds that specified address, but they do not have a complete program counter. CPU seperti ini memiliki penunjuk instruksi yang menyatakan bahwa alamat yang ditentukan, tetapi mereka tidak memiliki program counter yang lengkap. Such CPUs include some drum memory computers, the SECD machine , and the RTX 32P . [ 4 ] CPU tersebut mencakup beberapa drum memori komputer, SECD mesin , dan Rtx 32P.Other computing architectures go much further, attempting to bypass the von Neumann bottleneck using a variety of alternatives to the program counter Arsitektur komputasi lain pergi lebih jauh, mencoba untuk melewati kemacetan von Neumann menggunakan berbagai alternatif program counter .
2.2. eksekusi kondisional
Some computer architectures (such as ARM ) have conditional instructions (or conditiona  loads, such as x86) which can in some cases obviate the need for conditional branches and avoid flushing the instruction pipeline .   Beberapa arsitektur komputer (seperti ARM ) memiliki instruksi bersyarat (atau beban bersyarat, seperti x86) yang dalam beberapa kasus dapat meniadakan kebutuhan untuk cabang bersyarat dan menghindari penggelontoran pipa instruksi . An instruction such as a 'compare' is used to set a condition code , and subsequent instructions include a test on that condition code to see whether they are obeyed or ignored. Suatu instruksi seperti 'membandingkan' digunakan untuk menetapkan kode kondisi , dan instruksi berikutnya termasuk tes pada yang kode kondisi untuk melihat apakah mereka dipatuhi atau diabaikan.
2.3. skip
   +------+-----+-----+ +------+-----+-----+
   |skipEQ| reg1| reg2| skip the following instruction if reg1=reg2 | SkipEQ | reg1 | reg2 | melewatkan instruksi berikut jika reg1 = reg2
   +------+-----+-----+ +------+-----+-----+
  
   (Effective PC address = next instruction address + 1) (PC alamat Efektif = instruksi alamat berikutnya + 1)

               Skip addressing may be considered a special kind of PC-relative addressing mode with a fixed "+1" offset.Skip menangani dapat dianggap sebagai jenis khusus mode pengalamatan PC-relatif dengan tetap "+1" offset. Like PC-relative addressing, some CPUs have versions of this addressing mode that only refer to one register ("skip if reg1=0") or no registers, implicitly referring to some previously-set bit in the status register . Seperti PC-relatif pengalamatan, beberapa CPU memiliki versi dari mode pengalamatan yang hanya merujuk pada salah satu register ("skip jika reg1 = 0") atau tidak register, secara implisit mengacu pada beberapa set-bit sebelumnya dalam status register . Other CPUs have a version that selects a specific bit in a specific byte to test ("skip if bit 7 of reg12 is 0"). CPU lain memiliki versi yang memilih sedikit tertentu dalam byte tertentu untuk menguji ("skip jika sedikit 7 dari reg12 adalah 0").Unlike all other conditional branches, a "skip" instruction never needs to flush the instruction pipeline , though it may need to cause the next instruction to be ignorTidak seperti semua cabang kondisional lainnya, "skip" instruksi tidak perlu menyiram pipa instruksi , meskipun mungkin perlu menyebabkan instruksi berikutnya untuk diabaikan.
3.Mode Pengalamatan Untuk Data
3.1. Pendaftaran
   +------+-----+-----+-----+ +------+-----+-----+-----+
   | mul | reg1| reg2| reg3| reg1 := reg2 * reg3; | Mul | reg1 | reg2 | reg3 | reg1: = reg2 * reg3;
   +------+-----+-----+-----+ +------+-----+-----+-----+
This "addressing mode" does not have an effective address and is not considered to be an addressing mode on some computers. Ini "mode pengalamatan" tidak memiliki alamat yang efektif dan tidak dianggap sebagai mode pengalamatan pada beberapa komputer. In this example, all the operands are in registers, and the result is placed in a registeDalam contoh ini, semua operand berada dalam register, dan hasilnya ditempatkan di register.
3.2. Base plus offset, dan variasi
This is sometimes referred to as 'base plus displacement' Hal ini kadang-kadang disebut 'dasar ditambah perpindahan sebagai
   +------+-----+-----+----------------+ +------+-----+-----+----------------+
   | load | reg | base| offset | reg := RAM[base + offset] | Load | reg | base | offset | reg: = RAM [base + offset]
   +------+-----+-----+----------------+ +------+-----+-----+----------------+
  
   (Effective address = offset + contents of specified base register) (Alamat Efektif = offset + isi dari base register yang ditentukan)
The offset is usually a signed 16-bit value (though the 80386 expanded it to 32 bits). The offset biasanya nilai 16-bit masuk (walaupun 80386 diperluas ke 32 bit).
If the offset is zero, this becomes an example of register indirect addressing; the effective address is just the value in the base register.Jika offset adalah nol, ini menjadi contoh dari register pengalamatan tidak langsung, alamat efektif hanya nilai dalam register dasar.On many RISC machines, register 0 is fixed at the value zeroPada mesin RISC banyak, register 0 adalah tetap sebesar nilai nol. If register 0 is used as the base register, this becomes an example of absolute addressing . Jika register 0 digunakan sebagai register dasar, ini menjadi sebuah contoh dari pengalamatan mutlak. However, only a small portion of memory can be accessed (64 kilobytes , if the offset is 16 bits). Namun, hanya sebagian kecil dari memori dapat diakses (64 kilobyte , jika offset adalah 16 bit).The 16-bit offset may seem very small in relation to the size of current computer memories (which is why the 80386 expanded it to 32-bit)16-bit offset mungkin tampak sangat kecil sehubungan dengan ukuran memori komputer saat ini (yang mengapa 80386 diperluas ke 32-bit). It could be worse: IBM System/360 mainframes only have an unsigned 12-bit offset. Ini bisa lebih buruk: IBM System/360 mainframe hanya memiliki 12-bit unsigned offset. However, the principle of locality of reference applies: over a short time span, most of the data items a program wants to access are fairly close to each other. Namun, prinsip locality of reference berlaku: selama rentang waktu yang singkat, sebagian besar item data program ingin mengakses cukup dekat satu sama lain. This addressing mode is closely related to the indexed absolute addressing mode. Mode pengalamatan ini terkait erat dengan mode pengalamatan terindeks mutlak.
Example 1 : Within a subroutine a programmer will mainly be interested in the parameters and the local variables, which will rarely exceed 64 KB , for which one base register (the frame pointer ) suffices. Contoh 1: Dalam sebuah sub rutin programmer terutama akan tertarik dengan parameter dan variabel lokal, yang jarang akan melebihi 64 KB , yang satu basis register (yang frame pointer ) sudah cukup. If this routine is a class method in an object-oriented language, then a second base register is needed which points at the attributes for the current object ( this or self in some high level languages). Jika rutin ini adalah metode kelas dalam bahasa berorientasi objek, kemudian register dasar kedua diperlukan yang menunjuk pada atribut untuk objek saat ini (ini atau diri dalam beberapa bahasa tingkat tinggi).
3.3. Segera / literal
   +------+-----+-----+----------------+ +------+-----+-----+----------------+
   | add | reg1| reg2| constant | reg1 := reg2 + constant; | Add | reg1 | reg2 | konstanta | reg1: = reg2 + konstan;
   +------+-----+-----+----------------+ +------+-----+-----+----------------+
This "addressing mode" does not have an effective address, and is not considered to be an addressing mode on some computers.Ini "mode pengalamatan" tidak memiliki alamat yang efektif, dan tidak dianggap sebagai mode pengalamatan pada beberapa komputer.The constant might be signed or unsignedKonstanta mungkin ditandatangani atau unsigned. For example move.l #$FEEDABBA, D0 to move the immediate hex value of "FEEDABBA" into register D0. Sebagai contoh move.l # $ FEEDABBA, D0 untuk memindahkan nilai hex langsung dari "FEEDABBA" ke D0 mendaftar.Instead of using an operand from memory, the value of the operand is held within the instruction itselfAlih-alih menggunakan operand dari memori, nilai operan diadakan dalam instruksi itu sendiri. On the DEC VAX machine, the literal operand sizes could be 6, 8, 16, or 32 bits long. Pada mesin VAX Desember, ukuran operan harfiah bisa 6, 8, 16, atau 32 bit panjang. Andrew Tanenbaum showed that 98% of all the constants in a program would fit in 13 bits (see RISC design philosophy ).Andrew Tanenbaum menunjukkan bahwa 98% dari semua konstanta dalam sebuah program akan masuk dalam 13.


3.4. Implisit
   +-----------------+ +-----------------+
   | clear carry bit | | Bit jelas membawa |
   +-----------------+ +-----------------+
The implied addressing mode [2] , also called the implicit addressing mode X86 assembly language , does not explicitly specify an effective address for either the source or the destination (or sometimes both).Mode pengalamatan yang tersirat, juga disebut mode pengalamatan implisit X86 bahasa assembly , tidak secara eksplisit menetapkan alamat yang efektif baik untuk sumber atau tujuan (atau kadang-kadang keduanya).Either the source (if any) or destination effective address (or sometimes both) is implied by the opcodeEntah sumber (jika ada) atau alamat tujuan yang efektif (atau kadang-kadang keduanya) tersirat oleh opcode.Implied addressing was quite common on older computers (up to mid-1970s)Tersirat menangani cukup umum pada komputer lama (sampai dengan pertengahan 1970-an). Such computers typically had only a single register in which arithmetic could be performed—the accumulator. komputer tersebut biasanya hanya memiliki register tunggal di mana aritmatika dapat dilakukan-akumulator. Such accumulator machines implicitly reference that accumulator in almost every instruction. Seperti mesin akumulator implisit referensi yang akumulator di hampir setiap instruksi. For example, the operation <a := b + c;> can be done using the sequence <load b; add c; store a;> -- the destination (the accumulator) is implied in every "load" and "add" instruction; the source (the accumulator) is implied in every "store" instruction. Sebagai contoh, <a operasi := b + c;> dapat dilakukan dengan menggunakan urutan b; <load add c; a;> toko - tujuan (akumulator) yang tersirat dalam setiap "beban" dan "add" instruksi, sumber (akumulator) yang tersirat dalam setiap instruksi "toko".Later computers generally had more than one general purpose register or RAM location which could be the source or destination or both for arithmetic—and so later computers need some other addressing mode to specify the source and destination of arithmeticKemudian komputer umumnya memiliki lebih dari satu register tujuan umum atau lokasi RAM yang dapat menjadi sumber atau tujuan atau keduanya untuk aritmatika-dan begitu kemudian komputer membutuhkan beberapa mode pengalamatan lainnya untuk menentukan sumber dan tujuan aritmatika.
On many computers, instructions that flip the user/system mode bit, the interrupt-enable bit, etc. implicitly specify the special register that holds those bits. 4.Mode Pengalamatan Lain Untuk Kode Atau Data
   +------+-----+--------------------------------------+ +------+-----+------------------------------------ - +
   | load | reg | address | | Load | reg | alamat |
   +------+-----+--------------------------------------+ +------+-----+------------------------------------ - +
  
   (Effective address = address as given in instruction) (Alamat address = Efektif seperti yang diberikan dalam instruksi)
This requires space in an instruction for quite a large address.Hal ini membutuhkan ruang dalam sebuah instruksi untuk cukup alamat yang besar. It is often available on CISC machines which have variable-length instructions, such as x86 . Hal ini sering tersedia di mesin CISC yang memiliki panjang instruksi variabel, seperti x86.Some RISC machines have a special Load Upper Literal instruction which places a 16-bit constant in the top half of a registerBeberapa mesin RISC memiliki Literal khusus Atas instruksi Load yang menempatkan sebuah 16-bit konstan di atas setengah dari register. An OR literal instruction can be used to insert a 16-bit constant in the lower half of that register, so that a full 32-bit address can then be used via the register-indirect addressing mode, which itself is provided as "base-plus-offset" with an offset of 0. Sebuah literal instruksi ATAU dapat digunakan untuk menyisipkan 16-bit konstan di bagian bawah mendaftar itu, sehingga alamat 32-bit kemudian dapat digunakan melalui mode pengalamatan tidak langsung mendaftar, yang itu sendiri disediakan sebagai "base- plus-offset "dengan offset 0.
4.2. Indexed mutlak
   +------+-----+-----+--------------------------------+ +------+-----+-----+------------------------------ - +
   | load | reg |index| address | | Load | reg | index | alamat |
   +------+-----+-----+--------------------------------+ +------+-----+-----+------------------------------ - +
  
   (Effective address = address + contents of specified index register) (Alamat alamat = Efektif + isi register indeks tertentu)
This also requires space in an instruction for quite a large address.Hal ini juga membutuhkan ruang dalam sebuah instruksi untuk cukup alamat yang besar. The address could be the start of an array or vector, and the index could select the particular array element required. Alamat bisa menjadi awal dari sebuah array atau vektor, dan indeks bisa memilih elemen array tertentu yang diperlukan. The processor may scale the index register to allow for the size of each array element . prosesor mungkin skala indeks mendaftar untuk memungkinkan ukuran setiap elemen array .Note that this is more or less the same as base-plus-offset addressing mode, except that the offset in this case is large enough to address any memory locationCatatan bahwa ini kurang lebih sama dengan base-plus-offset mode pengalamatan, kecuali bahwa offset dalam hal ini cukup besar untuk mengatasi setiap lokasi memori.
Example 1 : Within a subroutine, a programmer may define a string as a local constant or a static variable . Contoh : Dalam sebuah sub rutin, programmer dapat mendefinisikan string sebagai suatu konstanta lokal atau variabel statis . The address of the string is stored in the literal address in the instruction. Alamat string disimpan di alamat literal dalam instruksi. The offset—which character of the string to use on this iteration of a loop—is stored in the index register. Offset-yang karakter string untuk digunakan pada iterasi dari sebuah loop-disimpan dalam register indeks.
4.3. Base plus indeks
   +------+-----+-----+-----+ +------+-----+-----+-----+
   | load | reg | base|index| | Load | reg | base | index |
   +------+-----+-----+-----+ +------+-----+-----+-----+
  
   (Effective address = contents of specified base register + contents of specified index register) (Alamat Efektif = isi base register tertentu + isi register indeks tertentu)
The base register could contain the start address of an array or vector, and the index could select the particular array element required.            Register dasar dapat berisi alamat awal array atau vektor, dan indeks bisa memilih elemen array tertentu yang diperlukan. The processor may scale the index register to allow for the size of each array element . prosesor mungkin skala register indeks untuk memungkinkan ukuran setiap elemen array . This could be used for accessing elements of an array passed as a parameter. Ini dapat digunakan untuk mengakses elemen array lulus sebagai parameter.
4.4. plus indeks Base plus offset
   +------+-----+-----+-----+----------------+ +------+-----+-----+-----+----------------+
   | load | reg | base|index| offset | | Load | reg | base | index | offset |
   +------+-----+-----+-----+----------------+ +------+-----+-----+-----+----------------+
  
   (Effective address = offset + contents of specified base register + contents of specified index register) (Alamat Efektif = offset + isi basis tertentu register + isi register indeks tertentu)
The base register could contain the start address of an array or vector of records, the index could select the particular record required, and the offset could select a field within that record.            Register dasar dapat berisi alamat awal array atau vektor dari catatan, indeks bisa memilih data tertentu yang diperlukan, dan offset bisa memilih field dalam catatan itu. The processor may scale the index register to allow for the size of each array element . prosesor mungkin skala indeks mendaftar untuk memungkinkan ukuran setiap elemen array .
4.5. Scaled
   +------+-----+-----+-----+ +------+-----+-----+-----+
   | load | reg | base|index| | Load | reg | base | index |
   +------+-----+-----+-----+ +------+-----+-----+-----+
  
   (Effective address = contents of specified base register + scaled contents of specified index register) (Alamat Efektif = isi base register + skala tertentu isi register indeks tertentu)
The base register could contain the start address of an array or vector, and the index could contain the number of the particular array element required.            Register dasar dapat berisi alamat awal array atau vektor, dan indeks bisa mengandung jumlah elemen array tertentu yang diperlukan.
4.6. Pendaftaran tidak langsung
   +------+-----+-----+ +------+-----+-----+
   | load | reg | base| | Load | reg | base |
   +------+-----+-----+ +------+-----+-----+
  
   (Effective address = contents of base register) (Alamat Efektif = isi base register)
A few computers have this as a distinct addressing mode.Sebuah komputer sedikit yang ini sebagai mode pengalamatan yang berbeda. Many computers just use base plus offset with an offset value of 0. Banyak komputer hanya menggunakan dasar ditambah offset dengan nilai offset 0 For example, (Acontoh (A7).
4.7. Autoincrement Register tidak langsung
   +------+-----+-------+ +------+-----+-------+
   | load | reg | base | | Load | reg | base |
   +------+-----+-------+ +------+-----+-------+
  
   (Effective address = contents of base register) (Alamat Efektif = isi base register)
After determining the effective address, the value in the base register is incremented by the size of the data item that is to be accessed.Setelah menentukan alamat efektif, nilai pada register dasar bertambah oleh ukuran dari item data yang akan diakses. For example, (A7)+ would access the content of the address register A7, then increase the address pointer of A7 by 1 (usually 1 word). Sebagai contoh, (A7) + akan mengakses isi dari alamat register A7, kemudian meningkatkan pointer alamat A7 oleh 1 (biasanya 1 kata). Within a loop, this addressing mode can be used to step through all the elements of an array or vector. Dalam satu lingkaran, ini mode pengalamatan dapat digunakan untuk langkah melalui semua elemen dari sebuah array atau vektor.
4.8. Autodecrement mendaftar langsung
   +------+-----+-----+ +------+-----+-----+
   | load | reg | base| | Load | reg | base |
   +------+-----+-----+ +------+-----+-----+
  
   (Effective address = new contents of base register) (Alamat Efektif = konten baru dari base register)
Before determining the effective address, the value in the base register is decremented by the size of the data item which is to be accessed.Sebelum menentukan alamat yang efektif, nilai dalam base register adalah decremented oleh ukuran dari item data yang akan diakses.
Within a loop, this addressing mode can be used to step backwards through all the elements of an array or vector.Dalam satu lingkaran, mode pengalamatan ini dapat digunakan untuk langkah mundur melalui semua elemen dari sebuah array atau vektor. A stack can be implemented by using this mode in conjunction with the previous addressing mode (autoincrement). Sebuah stack dapat diimplementasikan dengan menggunakan mode ini bersama dengan mode pengalamatan sebelumnya (AUTOINCREMENT).
4.9. Memori tidak langsung
Any of the addressing modes mentioned in this article could have an extra bit to indicate indirect addressing, ie the address calculated using some mode is in fact the address of a location (typically a complete word ) which contains the actual effective address.Salah satu mode pengalamatan yang disebutkan dalam artikel ini bisa memiliki sedikit tambahan untuk menunjukkan pengalamatan tidak langsung, yaitu alamat dihitung menggunakan modus beberapa sebenarnya alamat dari suatu lokasi (biasanya lengkap kata ) yang berisi alamat efektif sebenarnya.
Indirect addressing may be used for code or data.Pengalamatan tidak langsung dapat digunakan untuk kode atau data. It can make implementation of pointers or references or handles much easier , and can also make it easier to call subroutines which are not otherwise addressable. Hal ini dapat membuat pelaksanaan pointer atau referensi atau menangani lebih mudah, dan juga dapat membuat lebih mudah untuk memanggil subrutin yang tidak dinyatakan dialamati. Indirect addressing does carry a performance penalty due to the extra memory access involved. Pengalamatan tidak langsung tidak membawa hukuman performansi karena akses memori tambahan terlibat.
4.10. PC-relatif
   +------+------+---------+----------------+ +------+------+---------+----------------+
   | load | reg1 | base=PC | offset | reg1 := RAM[PC + offset] | Load | reg1 | basis = PC | offset | reg1: [offset PC +] = RAM
   +------+------+---------+----------------+ +------+------+---------+----------------+
  
   (Effective address = PC + offset) (Alamat Efektif = PC + offset)
The PC-relative addressing mode is used to load a register from a "constant" stored in program memory a short distance away from the current instruction.Mode pengalamatan PC-relatif digunakan untuk memuat mendaftar dari sebuah konstanta "" disimpan dalam memori program jarak yang cukup dekat dari instruksi sekarang. It can be seen as a special case of the "base plus offset" addressing mode, one that selects the program counter (PC) as the "base register". Hal ini dapat dilihat sebagai kasus khusus dari "dasar ditambah offset" mode pengalamatan, yang memilih program counter (PC) sebagai "base register".
5. Mode Pengalamatan Usang
The addressing modes listed here were used in the 1950–1980 time frame, but are no longer available on most current computers.            Berbagai mode pengalamatan usang yaitu digunakan dalam kerangka waktu 1950-1980, namun tidak lagi tersedia pada komputer kebanyakan saat ini. This list is by no means complete; there have been many other interesting and peculiar addressing modes used from time to time, eg absolute-plus-logical-OR of two or three index registers. [ citation needed ] Oleh karena itu kami tidak membahasnya secara detail tentang mode pengalamtan using ini.Daftar ini tidak lengkap, telah banyak mode pengalamatan lain yang digunakan lebih menarik dari waktu ke waktu, misalnya mutlak-plus-logis-OR dua register indeks.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasanya mode pengalamatan pada suatu computer sangatlah di perlukan sekali karena tanpa adanya mode pengalamtan maka sebuah computer tidak akan bekerja bekerja secara maksimal disebabkan tidak adanya penunjuk atau pointer yang mengarah kepada memori utama. Berbagai mode pengalamatan dibagi ke dalam kode pengalamatan dan data pengalamata. Most computer architectures maintain this distinction, but there are, or have been, some architectures which allow (almost) all addressing modes to be used in any conKebanyakan arsitektur komputer mempertahankan perbedaan ini, tetapi ada, atau telah, beberapa arsitektur yang memungkinkan (hampir) semua mode pengalamatan untuk digunakan dalam konteks apapun.The instructions shown below are purely representative in order to illustrate the addressing modes, and do not necessarily reflect the mnemonics used by any particular computer.Petunjuk di bawah ini merupakan murni representatif untuk menggambarkan mode pengalamatan, dan tidak selalu mencerminkan memonik yang digunakan oleh komputer tertentu.
Adapun macam-macam dari pada mode pengalamatan yang masih tetap digunakan pada saat sekarang ini diantagranya adalah ;
1.      Mode Pengalamatan Untuk Kode
2.      Mode Pengalamatan Sekuential
3.      Mode Pengalamatan Untuk Data
4.      Mode Pengalamatan Lain Untuk Kode Atau Data
Selain dari ke-empat mode pengalamatan yang telah di sebutkan di atas masih ada lagi mode pengalamatan yang lain yaitu mode pengalamatan usang . mode pengalamatan ini sudah tidak dipakai lagi pada saat sekarang ini karena sudah si anggap jadul dan ketinggalan jaman .mode pengalamatan usang ini sudah di pakai pada tahun 1950-1980, oleh karena itu disini kami tidak membahas secara jelas dan detail mengenai mode poengalamatan yang satu ini .


  

 
DAFTAR PUSTAKA
1.      ^ "How many addressing modes are enough?" by F. Chow, S. Correll, M. Himelstein, E. Killian, L. Weber, all from MIPS Computer Systems, Inc. 1987 "An Overview of the MIPS-X-MP Project" by John L. Hennessy and Mark A. Horowitz 1986: "MIPS-X uses a single addressing mode: base register plus offset. This simple addressing mode allows the computation of the effective address to begin very early"
2.      ^ "Instruction Set Principles: Addressing Mode Usage (Summary)" by Dr. Sofiène Tahar "3 programs measured on machine with all address modes (VAX)": "displacement mode" and "immediate mode" are used 75% of the time. "Fundamentals of Computer Design" p. 112-113 "Frequency of addressing modes for TI TMS320C54x DSP. The C54x has 17 data addressing modes, not counting register access, but the four found in MIPS account for 70% of the modes. Autoincrement and autodecrement, found in some RISC architectures, account for another 25% of the usage. This data was collected form a measurement of static instructions for the C-callable library of 54 DSP routines coded in assembly language." "Efficient and Language-Independent Mobile Programs" by Ali-Reza Adl-Tabatabai, Geoff Langdale, Steven Lucco, and Robert Wahbe 1995: "79% of all instructions executed could be replaced by RISC instructions or synthesized into RISC instructions using only basic block instruction combination."
3.      ^ Kong and Patterson. "Instruction set design". 1995. 1995. slide 27. [1]
4.      ^ "Architecture of the RTX 32P" by Philip Koopman 1989
5.      ^ a b Dave Brooks. "Some Old Computers" .