Dalam Dunia Sepak Bola kita mengenal Piala
Dunia akan tetapi sejauh mana kiata tahu dari sejarah dan terbentuknya pasti
tidak ada yang tahu,berikut ini adalah sekumpulan pembahasan tentang piala
dunia yang sebentar lagi kita nikmati yakni di Brazil.
Piala Dunia FIFA, atau sering disebut Piala
Dunia saja, adalah kompetisi sepak bola internasional yang diikuti oleh tim
nasional putra senior anggota Fédération Internationale
de Football Association (FIFA), badan pengatur sepak
bola dunia. Kejuaraan ini telah diselenggarakan setiap empat tahun sekali
sejak turnamen 1930,
kecuali pada tahun 1942 dan 1946, yang tidak diselenggarakan karena Perang Dunia II. Juara Piala Dunia saat ini
adalah Spanyol,
yang menjuarai turnamen 2010 di Afrika Selatan.
Format turnamen saat ini diikuti oleh 32 tim yang bersaing memperebutkan gelar
juara di gelanggang olahraga di negara tuan rumah dalam waktu sekitar satu
bulan; babak ini sering disebut dengan Final Piala Dunia. Tahap
kualifikasi, yang saat ini diselenggarakan dalam waktu tiga tahun
menjelang Piala Dunia, digelar untuk menentukan tim mana yang akan lolos ke
turnamen, bersama dengan negara tuan rumah.
19 turnamen
Piala Dunia telah dimenangkan oleh delapan tim nasional berbeda. Brasil telah
menjuarai Piala Dunia sebanyak lima kali, dan merupakan satu-satunya tim yang
secara rutin mengikuti setiap turnamen. Juara Piala Dunia lainnya adalah Italia,
dengan empat gelar juara; Jerman Barat dengan
tiga gelar juara; Argentina dan Uruguay dengan
dua gelar juara; serta Inggris, Perancis,
dan Spanyol dengan
satu gelar juara masing-masingnya.
Piala
Dunia adalah salah satu kompetisi olahraga yang paling banyak disaksikan di
dunia, bahkan melampaui Olimpiade; diperkirakan
715,1 juta orang di seluruh dunia menyaksikan pertandingan
final Piala Dunia FIFA 2006 yang
digelar di Jerman Tiga
Piala Dunia berikutnya akan diselenggarakan di Brasil pada 2014, di Rusia pada
2018, dan di Qatar pada 2022.
Sejarah Kompetisi Internasional
Pertandingan sepak bola internasional pertama di
dunia dimainkan di Glasgow pada tahun
1872 antara Skotlandia dengan Inggris, yang
berakhir imbang dengan skor 0–0. Turnamen sepak bola internasional pertama
adalah British Home
Championship, yang digelar pertama kali pada tahun
1884. Setelah tumbuh dan populer di belahan dunia lainnya pada pergantian
abad ke-20, sepak bola mulai dipertandingkan sebagai olahraga
demonstrasi tanpa medali dalam Olimpiade Musim
Panas 1900 dan 1904 (meskipun
demikian, IOC secara bertahap memperbarui status
olahraga ini menjadi pertandingan resmi), dan juga pada Olimpiade
Interkala 1906.
Setelah FIFA didirikan
pada tahun 1904, badan ini berupaya untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola
internasional antarnegara yang berada di luar program Olimpiade; turnamen ini
digelar di Swiss pada tahun 1906. Kompetisi ini
masih sangat awal bagi perkembangan sepak bola internasional, dan sejarah resmi
FIFA menjelaskan bahwa kompetisi ini adalah sebuah kegagalan.
Dalam Olimpiade Musim
Panas 1908 di London, sepak bola
dijadikan sebagai kompetisi resmi. Direncanakan oleh The Football
Association(FA), badan pengatur sepak bola Inggris, kompetisi ini
hanya diperuntukkan bagi pemain amatir dan pada saat itu lebih dianggap sebagai
pertunjukan ketimbang pertandingan. Britania Raya (diwakili oleh tim
nasional sepak bola amatir Inggris) memenangkan medali emas. Mereka kembali mengulangi
prestasi tersebut dalam Olimpiade Musim
Panas 1912 di Stockholm.
Setelah dipertandingkan di Olimpiade dengan hanya
diikuti oleh tim-tim amatir, Sir Thomas Lipton menggagas
penyelenggaraan turnamen Sir Thomas Lipton
Trophy di Torino pada tahun
1909. Turnamen Lipton merupakan kejuaraan antartim individu (bukannya tim
nasional) dari berbagai negara berbeda, dengan satu tim mewakili satu negara.
Kompetisi ini kadang disebut dengan Piala Dunia Pertama, yang
diikuti oleh klub-klub profesional paling bergengsi dari Italia, Jerman, dan
Swiss, namun FA Inggris menolak dikaitkan dengan kompetisi ini dan tidak
bersedia mengirimkan tim profesional untuk berlaga dalam turnamen Lipton.
Sementara itu, Lipton mengundang West Auckland,
tim sepak bola amatir dari County Durham, untuk berlaga mewakili Inggris.
West Auckland memenangkan turnamen ini, dan berhasil mempertahankan gelar juara
mereka setelah ikut kembali pada tahun 1911.
Pada tahun 1914, FIFA setuju untuk mengakui turnamen
Olimpiade sebagai "kejuaraan sepak bola dunia bagi tim amatir",
dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pertandingan tersebut.[7] Hal ini membuka jalan bagi
penyelenggaraan kompetisi sepak bola antarbenua pertama di dunia, yakni
dalam Olimpiade Musim
Panas 1920, yang diikuti oleh Mesir dan
tiga belas tim Eropa, dan dimenangkan oleh Belgia. Uruguay memenangkan
dua turnamen Olimpiade berikutnya pada tahun 1924 dan 1928.
Dua ajang terakhir juga menjadi kejuaraan dunia terbuka pertama, dan oleh sebab
itu 1924 adalah awal dimulainya era profesional FIFA.
Hanya 13 negara yang mengikuti turnamen ini,
dengan mayoritas berasal dari Amerika Selatan dengan diwakili 9
negara. Montevideo menjadi satu-satunyakota penyelenggara dengan
menyediakan tiga stadion. Dan seperti diperkirakan sebelumnya, negara-negara
dari Amerika Selatan mendominasi turnamen ini, meskipun penampilan tim-tim dari
Eropa tidak bisa dikatakan memalukan. 100.000 penonton memadati Stadion
Centenario untuk menyaksikan pertandingan final tanggal 30 July untuk menjadi
saksi bagaimana Argentina membuang keunggulan 2-1 dibabak pertama untuk
kemudian kalah 4-2 dari Uruguay. Jules Rimes, Presiden FIFA sekaligus pencetus
Piala Dunia, menyerahkan tropy kepada Kapten tim Jose Nazassi dan lahirlah
turnamen terakbar dalam sepakbola.
Piala Dunia sebelum Perang Dunia II
Didorong oleh kesuksesan turnamen sepak bola
Olimpiade, FIFA, yang dipimpin oleh Presiden Jules Rimet, mulai mencari kesempatan untuk
menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional yang terpisah dari
Olimpiade. Pada 28 Mei 1928, Kongres FIFA diAmsterdam memutuskan akan menggelar
kejuaraan dunia sendiri. Karena Uruguay adalah pemegang dua kali gelar
kejuaraan sepak bola dunia pada saat itu, dan juga dalam rangka memperingati
seratus tahun kemerdekaan mereka pada tahun 1930, FIFA menetapkan Uruguay
sebagai negara tuan rumah turnamen Piala Dunia
pertama.
Asosiasi sepak bola nasional dari negara-negara
terpilih diundang untuk mengirimkan tim, namun pemilihan Uruguay sebagai tuan
rumah kompetisi menyebabkan tim Eropa harus melakukan perjalanan panjang dan
berbiaya mahal menyeberangi Samudera Atlantik untuk mencapai Uruguay. Oleh
sebab itu, tidak satupun negara Eropa yang berjanji untuk mengirimkan tim,
bahkan dua bulan menjelang kompetisi dimulai. Rimet akhirnya membujuk tim Belgia, Perancis, Rumania,
dan Yugoslavia untuk
berangkat ke Uruguay. Pada akhirnya, kompetisi ini diikuti oleh tiga belas
negara; tujuh dari Amerika Selatan,
empat dari Eropa, dan dua dari Amerika Utara.
Dua pertandingan Piala Dunia pertama berlangsung
dalam waktu yang bersamaan pada tanggal 13 Juli 1930, pertandingan ini
dimenangkan oleh Perancis dan Amerika
Serikat, yang masing-masingnya mengalahkan Meksiko 4–1
dan Belgia 3–0.
Gol pertama dalam sejarah Piala Dunia dicetak oleh Lucien Laurent dari Perancis. Pada babak final, Uruguay mengalahkan Argentina dengan
skor 4–2 di depan kerumunan 93.000 penonton di Montevideo, dan dengan demikian menjadi negara
pertama yang menjuarai Piala Dunia.
Setelah penyelenggaraan Piala Dunia, Olimpiade Musim
Panas 1932 yang digelar di Los Angeles tidak berencana untuk
menyertakan sepak bola sebagai bagian dari pertandingan Olimpiade karena
rendahnya popularitas cabang olahraga tersebut di Amerika Serikat, yang
disebabkan oleh semakin meningkatnya popularitas sepak bola Amerika (sepak
bola disebut soccer di Amerika). FIFA dan Komite
Olimpiade Internasional juga tidak sepaham mengenai status
pemain amatir, dan alhasil, sepak bola disingkirkan dari program
Olimpiade.Sepak bola kembali dipertandingkan dalam Olimpiade Musim
Panas 1936, meskipun saat itu dibayang-bayangi oleh ajang Piala
Dunia yang lebih bergengsi.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan
turnamen Piala Dunia awal adalah kesulitan untuk melakukan perjalanan
antarbenua, serta peperangan. Beberapa tim Amerika Selatan tidak bersedia
berangkat ke Eropa untuk mengikuti turnamen 1934 dan 1938, dan
satu-satunya tim Amerika Selatan yang berkompetisi pada kedua ajang tersebut
hanyalah Brasil.
Piala Dunia 1942 dan 1946, yang rencananya akan digelar di Jerman Nazi dan Brasil, dibatalkan karena pecahnya Perang Dunia II.
Piala Dunia setelah Perang Dunia II
Piala
Dunia 1950, yang diadakan di Brasil, adalah Piala Dunia pertama yang diikuti oleh negara-negara
Britania (Skotlandia dan Inggris). Britania Raya keluar dari FIFA
pada tahun 1920, sebagian disebabkan oleh keengganan untuk bertanding dengan
negara-negara yang pernah berperang dengan mereka, dan sebagian lagi sebagai
bentuk protes atas pengaruh asing dalam cabang sepak bola yang mereka
ciptakan.Britania akhirnya kembali bergabung pada tahun 1946 setelah diundang
secara khusus oleh FIFA. Turnamen 1950 juga kembali diikuti oleh Uruguay yang
memboikot dua Piala Dunia sebelumnya. Uruguay sekali lagi menjuarai turnamen
setelah mengalahkan tuan rumah Brasil dalam pertandingan yang dijuluki "Maracanazo" (bahasa Portugis: Maracanaço).
Dari tahun 1934 hingga 1978, 16 tim berkompetisi dalam setiap turnamen,
kecuali pada 1938, saat Austria disatukan dengan Jerman Nazi setelah kualifikasi, yang menyebabkan Piala
Dunia saat itu hanya diikuti oleh 15 tim, dan pada tahun 1950, saat India, Skotlandia, dan Turki mengundurkan diri dari kompetisi, sehingga turnamen hanya
diikuti oleh 13 tim. Sebagian
besar negara yang berpartisipasi berasal dari Eropa dan Amerika Selatan, dan
sebagian kecil dari Amerika Utara, Afrika, Asia, dan Oseania. Tim-tim ini biasanya dikalahkan dengan mudah
oleh tim Eropa dan Amerika Selatan. Hingga 1982, tim dari luar Eropa dan
Amerika Selatan yang berhasil melewati babak penyisihan adalah: Amerika Serikat, semifinal pada 1930; Kuba, perempat final pada 1938; Korea Utara, perempat final pada 1966; dan Meksiko, perempat final pada 1970.
Trofi
Dari tahun 1930 hingga 1970, Trofi Jules Rimet diberikan
kepada tim yang menjuarai Piala Dunia. Trofi ini awalnya hanya dikenal dengan
nama Piala Dunia atau Coupe du Monde, namun pada
1946 namanya diganti menjadi Trofi Jules Rimet untuk
menghormati Presiden FIFAJules Rimet,
penggagas turnamen Piala Dunia pertama. Pada 1970, Brasil menyimpan
trofi ini secara permanen setelah menjuarai turnamen untuk ketiga kalinya.
Namun, trofi tersebut dicuri pada tahun 1983 dan tak pernah ditemukan, dan
kemudian diketahui bahwa trofi tersebut telah dilebur oleh sang pencuri.
Setelah 1970, trofi baru yang dikenal dengan Trofi Piala Dunia
FIFA dirancang. Para ahli FIFA, yang berasal dari tujuh negara
berbeda, menilai 53 model trofi yang disajikan, dan akhirnya memilih trofi
karya pematung Italia Silvio Gazzaniga. Trofi baru ini memiliki
tinggi sepanjang 36 cm (14.2 in), terbuat dari 75% emas murni
18 karat, dan memiliki berat 6.175 kg
(13,613.5 lb). Bagian dasarnya dilapisi olehperunggu semimulia, sedangkan di bagian
bawah trofi terukir tahun dan nama masing-masing pemenang Piala Dunia FIFA
sejak 1974.
Gazzaniga mengumpamakan trofi ini sebagai berikut: "Kemenangan keluar dari
dasar, menaiki spiral, merentangkan tangan untuk menerima dunia. Tubuh padat
patung berbentuk dua atlet dalam momen kemenangan yang mengharukan."
Trofi baru ini tidak diberikan kepada negara pemenang
secara permanen. Pemenang Piala Dunia diperbolehkan menyimpan trofi hingga
turnamen berikutnya, dan kemudian akan diberi replika trofi berlapis emas,
bukannya emas murni seperti aslinya.
Saat ini, keseluruhan anggota tim (pemain, pelatih,
dan manajer) yang menempati posisi tiga besar menerima medali dengan lambang
Trofi Piala Dunia; emas untuk pemenang, perak untuk peringkat kedua, dan
perunggu untuk peringkat ketiga. Pada Piala Dunia FIFA 2002,
medali peringkat keempat dianugerahkan kepada tuan rumah Korea
Selatan. Sebelum turnamen 1978, medali hanya diberikan kepada
sebelas pemain yang berada di lapangan pada akhir pertandingan final dan
penentuan tempat ketiga. Pada November 2007, FIFA mengumumkan bahwa semua
anggota skuat Piala Dunia 1930 sampai 1974 akan dianugerahi medali pemenang.
Penghargaan
Pada akhir setiap Piala Dunia, penghargaan
dianugerahkan kepada pemain dan tim atas prestasi yang telah mereka tunjukkan
selama turnamen berlangsung. Saat ini, terdapat enam penghargaan, yaitu:
· Bola Emas untuk
pemain terbaik, ditentukan melalui pemungutan suara oleh media (pertama kali
dianugerahkan pada 1982); Bola Perak dan Bola Perunggu dianugerahkan
kepada pemain terbaik yang menempati posisi kedua dan ketiga dalam pemungutan
suara;
· Sepatu Emas untuk
pencetak gol terbanyak (pertama kali dianugerahkan pada 1982, namun secara
retrospektif telah diberikan sejak 1930); baru-baru ini, Sepatu Perak danSepatu
Perunggu juga telah dianugerahkan kepada pencetak gol terbanyak kedua
dan ketiga;
· Sarung Tangan
Emas (sebelumnya bernama Penghargaan Yashin)
untuk penjaga gawang terbaik,
penerimanya diputuskan oleh FIFA Technical Study Group (dianugerahkan pertama
kali pada 1994);
· Penghargaan
Pemain Muda Terbaik untuk pemain terbaik yang berusia 21
tahun atau lebih muda pada awal tahun, penerimanya diputuskan oleh FIFA
Technical Study Group (dianugerahkan pertama kali pada 2006);
· Trofi
Permainan Adil FIFA untuk tim dengan catatan permainan adil
(fair play) terbaik, yang ditentukan melalui sistem poin dan kriteria
yang ditetapkan oleh FIFA Fair Play Committee (dianugerahkan pertama kali pada
1978);
· Tim Paling
Menghibur untuk tim yang paling sering menghibur masyarakat
selama penyelenggaraan Piala Dunia, ditentukan melalui jajak pendapat oleh masyarakat umum
(dianugerahkan pertama kalinya pada 1994);
Tim Para
Bintang yang terdiri dari pemain-pemain terbaik dalam
turnamen juga diumumkan dalam setiap Piala Dunia sejak 1998.
Rekor
Dan Statistik
Rekor "paling sering tampil dalam Piala
Dunia" dipegang oleh dua pemain; Antonio Carbajal dari Meksiko (1950–1966)
dan Lothar Matthäusdari Jerman (1982–1998)
sama-sama telah bermain dalam lima Piala Dunia. Matthäus juga menjadi pemain
yang paling sering bertanding dalam Piala Dunia, dengan 25 pertandingan. Franz Beckenbauer dari Jerman Barat (1966–1974)
adalah satu-satunya pemain yang telah ditunjuk menjadi bagian Finals
All-Star Teams sebanyak tiga kali.
Pada bulan November 2007, FIFA mengumumkan bahwa
semua anggota skuat pemenang Piala Dunia dari tahun 1930 sampai 1974 akan
dianugerahi medali kemenangan. Dengan demikian, Pelé dari Brasil menjadi satu-satunya pemain yang telah meraih
tiga medali kemenangan Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970, meskipun ia tidak
ikut bermain pada final 1962 karena cedera), sedangkan 20 pemain lainnya
telah meraih dua medali kemenangan. Sejauh ini, enam pemain telah mengumpulkan
ketiga jenis medali Piala Dunia (emas untuk pemenang, perak untuk posisi dua,
dan perunggu untuk posisi tiga); lima di antaranya berasal dari tim Jerman Barat yang bermain dalam Piala
Dunia 1966-1974, termasuk Franz Beckenbauer, dan yang satu lagi adalah Franco Baresi dari Italia (1982, 1990,
1994).
Pencetak
gol terbanyak secara keseluruhan dalam Piala Dunia adalah
pemain Brasil Ronaldo, yang mencetak 15
gol (1998-2006). Pemain Jerman Miroslav Klose (2002–2010) dan pemain
Jerman Barat Gerd Müller (1970–1974)
berada di posisi kedua sebagai pencetak gol terbanyak, dengan jumlah 14 gol.
Sedangkan di posisi keempat adalah pemain Perancis Just Fontaine, yang memegang rekor sebagai
pencetak gol terbanyak dalam satu Piala Dunia; ke 13 golnya dicetak dalam Piala
Dunia 1958.
Mário Zagallo dari Brasil dan Franz Beckenbauer dari Jerman Barat
adalah satu-satunya orang yang telah memenangkan Piala Dunia baik sebagai
pemain ataupun sebagai pelatih. Zagallo menjuarai Piala Dunia bersama Brasil
pada tahun 1958 dan 1962 sebagai pemain, dan pada 1970 sebagai
pelatih. Sedangkan Beckenbauer menang pada tahun 1974 sebagai kapten
Jerman Barat dan pada 1990 sebagai pelatih. Vittorio Pozzo dari Italiaadalah satu-satunya pelatih yang pernah menjuarai dua
Piala Dunia (1934 dan 1938). Para pelatih Piala Dunia pada umumnya adalah
penduduk asli negara yang mereka latih.
Secara keseluruhan, Jerman adalah tim yang paling
sering bertanding dalam Piala Dunia, dengan total 99 pertandingan. Sedangkan
Brasil adalah tim dengan jumlah gol terbanyak, yakni 210 gol. Kedua tim
ini hanya pernah bertemu sekali dalam Piala Dunia, yakni dalam final Piala Dunia 2002.
Proses pemilihan
Pada awalnya, Piala Dunia diselenggarakan oleh
negara-negara yang dipilih melalui kongres FIFA. Pemilihan lokasi ini
seringkali kontroversial karena Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kekuatan
utama sepak bola, berjarak sangat jauh dan perjalanannya menghabiskan waktu
tiga minggu dengan kapal laut. Sebagai contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay hanya diikuti oleh empat negara
Eropa, itupun setelah didesak oleh Presiden FIFA. Dua Piala Dunia
berikutnya diselenggarakan di Eropa. Keputusan FIFA yang memilih Perancis
sebagai tuan rumah Piala Dunia 1938 dikecam; negara-negara Amerika Selatan
telah sepakat bahwa lokasi Piala Dunia akan bergantian antara dua benua
tersebut. Akibatnya, Argentina dan Uruguay memboikot Piala Dunia FIFA 1938.
Sejak 1958,
untuk menghindari boikot atau kontroversi yang mungkin terjadi di masa depan,
FIFA mulai menerapkan pola tuan rumah bergiliran antara Eropa dan Amerika, yang
tetap digunakan hingga Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002,
yang diselenggarakan bersama-sama oleh Korea Selatan dan Jepang, adalah Piala Dunia pertama yang digelar di Asia,
dan satu-satunya turnamen yang dituan rumahi oleh lebih dari satu negara. Afrika Selatan menjadi negara Afrika
pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun2010. Piala Dunia FIFA 2014 akan
diselenggarakan di Brasil, pertama kalinya
diadakan di Amerika Selatan sejak 1978, dan
juga menjadi ajang pertama yang diselenggarakan di luar Eropa dua kali
berturut-turut.
Saat ini, negara tuan rumah dipilih melalui
pemungutan suara oleh Komite Eksekutif FIFA. Pemilihan ini dilakukan dengan
menggunakan sistem surat suara lengkap.
Asosiasi sepak bola nasional di negara yang ingin menjadi tuan rumah Piala
Dunia menerima "Perjanjian Penyelenggaraan" dari FIFA, yang
menjelaskan mengenai langkah-langkah dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
negara calon. Asosiasi sepak bola yang mengajukan pencalonan juga menerima
sebuah formulir berupa konfirmasi resmi dari si pencalon. Setelah itu, panitia
yang ditunjuk oleh FIFA akan mengunjungi negara calon tuan rumah untuk menilai
apakah negara tersebut memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah Piala
Dunia, dan kemudian membuat laporan untuk dikirim pada Komite Eksekutif FIFA.
Meskipun demkian, ada situasi saat tuan rumah Piala Dunia mendatang diumumkan
pada waktu yang bersamaan, misalnya dalam pemilihan
tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang masing-masingnya
diberikan kepada Rusia dan Qatar.
Untuk Piala Dunia 2010 dan
2014, penyelenggaraan turnamen digilirkan antarkonfederasi, yang memungkinkan
hanya negara dari konfederasi terpilih (Afrika pada 2010, Amerika Selatan pada
2014) yang berhak mengajukan pencalonan untuk menjadi tuan rumah. Kebijakan ini
diperkenalkan setelah adanya kontroversi seputar
kemenangan Jerman atas Afrika Selatan dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006.
Akan tetapi, kebijakan giliran antarkonfederasi ini tidak diterapkan setelah
Piala Dunia 2014. Oleh sebab itu, setiap negara, kecuali yang berada dalam
konfederasi yang menjadi tuan rumah turnamen sebelumnya, dapat mengajukan diri
sebagai tuan rumah Piala Dunia mulai 2018. Hal
ini dilakukan untuk menghindari skenario serupa seperti yang terjadi dalam
pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2014, yang mana pada saat itu Brasil adalah
satu-satunya negara yang mencalonkan diri secara resmi.
Penampilan
Enam dari delapan juara Piala Dunia meraih gelar
tersebut saat bermain di kandang mereka, dengan pengecualian Brasil,
yang menempati posisi dua setelah kalah pada laga penentuan di kandang sendiri,
dan Spanyol,
yang hanya melaju hingga putaran kedua di kandang sendiri pada tahun 1982. Inggris (1966)
dan Perancis (1998)
meraih gelar juara satu-satunya saat menjadi tuan rumah. Uruguay (1930), Italia (1934),
dan Argentina (1978)
meraih gelar juara pertama mereka juga saat menjadi tuan rumah, serta Jerman Barat (1974) yang
meraih gelar juara keduanya saat bermain di kandang sendiri.
Negara-negara lainnya juga terbilang sukses saat
menjadi tuan rumah Piala Dunia. Swedia (peringkat
kedua pada 1958), Chili (peringkat
ketiga pada 1962), Korea
Selatan(peringkat keempat pada 2002), dan Meksiko (perempat
final pada 1970 dan 1986) meraih hasil terbaik ketika menjadi tuan rumah Piala
Dunia. Sejauh ini, Afrika
Selatan adalah satu-satunya negara tuan rumah yang gagal melaju
melewati putaran pertama.
Format Kualifikasi
Sejak Piala Dunia kedua pada tahun 1934,
turnamen kualifikasi telah diselenggarakan di lapangan mirip turnamen
finalTurnamen ini diadakan dalam enam zona benua FIFA (Afrika, Asia, Amerika Utara, Tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Oseania,
dan Eropa), yang diawasi oleh konfederasi
masing-masing. Untuk setiap turnamen, FIFA memutuskan jumlah tempat yang
diberikan kepada masing-masing zona benua, umumnya didasarkan pada kekuatan
relatif tim-tim dalam konfederasi.
Kualifikasi Piala Dunia dimulai paling cepat tiga
tahun dan selambat-lambatnya dua tahun sebelum turnamen final. Format turnamen
kualifikasi ini berbeda antarkonfederasi. Biasanya, satu atau dua tempat
diberikan kepada pemenang pertandingan penentuan (play-off) antarbenua.
Sebagai contoh, pemenang zona Oseania dan peringkat kelima zona Asia bertanding
memperebutkan satu tempat dalam kualifikasi Piala Dunia 2010.
Sejak Piala Dunia 1938 dan
seterusnya, negara tuan rumah secara otomatis lolos ke turnamen final. Hak ini
juga diberikan kepada juara bertahan pada Piala Dunia 1938 hingga 2002,
namun sejak Piala Dunia FIFA 2006 dan
seterusnya, juara bertahan diharuskan untuk mengikuti kualifikasi. Brasil,
pemenang Piala Dunia 2002,
adalah juara bertahan pertama yang ikut serta dalam pertandingan kualifikasi.
Turnamen final
Turnamen final saat ini diikuti oleh 32 tim nasional
yang berkompetisi selama lebih dari satu bulan di negara tuan rumah. Ada dua babak
dalam turnamen final, yakni babak penyisihan grup dan babak gugur.
Pada babak penyisihan grup, tim berkompetisi dalam
delapan grup, dengan masing-masing grup terdiri dari empat tim. Delapan tim
unggulan, termasuk tuan rumah, dipilih dengan memakai rumus yang
berdasarkan Peringkat Dunia FIFA dan/atau
penampilannya pada Piala Dunia terakhir, kemudian masing-masingnya dimasukkan
ke dalam grup terpisah. Tim-tim lainnya dibagi ke dalam "pot"
berbeda, biasanya pembagian ini disesuaikan dengan kriteria geografis, dan tim
pada masing-masing pot diambil secara acak untuk dimasukkan ke dalam delapan
grup. Sejak 1998,
telah diupayakan untuk memastikan bahwa tidak ada grup yang berisi lebih dari
dua tim Eropa atau lebih dari satu tim dari masing-masing konfederasi.
Masing-masing grup bertanding dengan sistem kompetisi melingkar; setiap tim
dijadwalkan untuk memainkan tiga pertandingan melawan tim lainnya dari grup
yang sama. Agar adil bagi keempat tim, putaran terakhir pertandingan pada
masing-masing grup dijadwalkan pada waktu yang bersamaan. Dua tim teratas dari
setiap grup maju ke babak gugur. Poin digunakan untuk menentukan peringkat tim
di dalam grup. Sejak 1994, tiga
poin diperlukan untuk menjadi pemenang, dengan satu permainan imbang dan tidak
ada kekalahan (sebelumnya, pemenang menerima dua poin).
Peringkat
masing-masing tim pada setiap grup ditentukan sebagai berikut:
1. Jumlah poin terbaik dalam pertandingan grup
2. Selisih gol terbaik dalam pertandingan grup
3. Jumlah gol terbaik yang dicetak dalam pertandingan
grup
4. Jika lebih dari satu tim mendapat peringkat yang
sama, maka peringkat mereka akan ditentukan dengan cara:
1. Jumlah poin terbaik dalam pertandingan berhadapan
antara tim-tim terkait
2. Selisih gol terbaik dalam pertandingan berhadapan
antara tim-tim terkait
3. Jumlah gol terbaik yang dicetak dalam pertandingan
berhadapan antara tim-tim terkait
5. Jika ada tim yang poinnya masih imbang setelah
menerapkan kriteria di atas, maka penentuan peringkat akan ditentukan dengan
diundi oleh FIFA
Pada babak gugur, tim yang lolos bermain dengan sistem gugur; masing-masing tim akan memainkan
satu pertandingan dengan tim lainnya, perpanjangan waktu dan adu penaltiakan digunakan untuk menentukan
pemenang jika diperlukan. Babak ini dimulai dengan putaran 16 besar (atau
putaran kedua), dengan juara di masing-masing grup akan menghadapi peringkat
kedua dari grup lainnya. Putaran 16 dilanjutkan oleh perempat final, semifinal,
dan penentuan tempat ketiga (diikuti oleh tim
yang kalah pada semifinal), dan terakhir adalah putaran final.